Twitter

Sabtu, 05 Mei 2012

Gunakan Sosial Media Sewajarnya

Sekarang ini banyak sekali anak baru gede (ABG) yang berlebihan dalam menggunakan sosial media, sebut saja facebook. Di sana mereka terlalu mengekspos tentang dirinya sendiri. Mereka selalu mencurahkan segala isi hatinya, dalam sedih, senang, ataupun marah. Mereka cenderung lebih terbuka di sosial media ketimbang kepada orang tuanya sendiri. Padahal itu dapat membuat kesan negatif apabila mereka salah berucap, karena telah terbiasanya mengungkapkan segalanya di dalamnya, menjadikan apa saja yang dipikirkan, dirasakannya, selalu mereka publish menjadi status di facebook.

Ketika mereka marah, tak jarang mereka menuliskan kata – kata yang kasar dan tak pantas. Itulah yang dapat menyebabkan kesan negatif terhadapnya. Belum lagi dengan sindiran – sindiran yang mereka tujukan kepada orang yang tidak mereka sukai. Secara tidak langsung, itu dapat menimbulkan permusuhan, apabila ada kata – kata mereka yang dapat menyinggung perasaaan orang yang bersangkutan bahkan orang lain yang tidak terlibat. Orang tua pun sebaiknya ikut berperan dalam hal ini. Apabila tidak dengan cara membuat akun sosial media untuk mengawasi perilaku anaknya di dunia maya, berikanlah nasihat yang halus agar anak tidak salah dalam memanfaatkan teknologi yang semakin maju sekarang ini. Buatlah mereka sadar bahwa sekiranya orang tua adalah orang paling tepat sebagai tempat mereka mencurahkan hati dan perasaannya. Dekati mereka agar merasa nyaman.
 
Teman pun dapat berperan dalam hal ini. Ingatkan mereka apabila telah berlebihan dalam menggunakan sosial media. Berikan masukkan agar mereka lebih berhati – hati dalam penggunaannya. Jangan sampai citra mereka di mata banyak orang menjadi buruk. Hargailah privasi anda sendiri. Kalau bukan diri sendiri yang menjaganya, lalu siapa lagi? Pikirkan dahulu sebelum kita mengungkapkan sesuatu di dalamnya. Jika sekiranya tidak akan berdampak buruk, barulah kita tuliskan di dalamnya. Semoga tulisan ini dapat menggugah hati para pembaca sekalian.

Anak – anak Jalanan, Tanggung Jawab Siapa?

Kita semua pasti sering melihat anak – anak berusia di bawah 10 tahun, bahkan di bawah 5 tahun yang sudah harus bekerja keras mencari uang dengan cara mengamen. Ke mana orang tuanya? Tidak pantas bila orang tuanya masih sehat bugar tetapi mengandalkan anak – anak mereka yang masih kecil untuk mencari uang di jalanan seperti itu. Namun yang saya tahu, tidak semua dari mereka mencari uang untuk orang tuanya. Banyak dari anak – anak tersebut yang diculik kemudian disuruh untuk mengamen di bawah pengawasan preman. Target penculikan mereka adalah anak – anak kecil yang yang mereka suruh untuk mengamen, karena agar orang – orang merasa iba, sehingga uang setoran yang datang akan semakin banyak. Saya berkata demikian, karena saya melihat sendiri saat anak anak – anak tersebut sedang memberikan uang yang baru saja mereka dapatkan dari hasil mengamennya kepada seorang laki – laki dewasa di bawah jembatan yang sangar dan menyeramkan.

Kita semua tahu, pemerintah memang sudah berupaya untuk mengurangi jumlah gelandangan dan pengamen (gepeng) di jalanan. Tetapi yang dapat kita lihat, jumlah mereka justru kini semakin banyak. Entah bagaimana solusinya. Menghapuskan hal tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan. Para gepeng yang pernah bahkan sering tertangkap oleh satpol pp selaku pihak yang bertugas untuk mengamankan mereka, yang kemudian dibawa untuk mendapatkan penyuluhan pun tetap saja akan kembali menjadi gepeng. Mereka tidak punya pilihan lain. Mungkin, tempat – tempat penampungan anak jalanan perlu ditingkatkan jumlahnya. Menurut saya itu adalah salah satu solusi untuk menguranginya. Tetapi belum banyak dari orang – orang berduit yang berpikir ke arah situ.

Sering saya berandai – andai, jika saja saya punya cukup uang untuk membangun tempat penampungan anak – anak jalanan, saya ingin mewujudkannya, walaupun tidak akan semuanya tertampung. Karena semua itu harus diawali dari yang kecil. Kalau terus menunda – nunda karena merasa belum mampu memenuhi perkara besar, lalu apakah tidak akan bertambah banyak perkara lainnya yang bertambah besar? Maka, mulailah melakukan upaya dari yang kecil. Jika upaya kecil dilakukan oleh banyak orang, upaya tersebut akan membuahkan hasil yang besar bukan? Marilah kita melakukan segala kebaikan dari yang kecil terlebih dahulu, agar terbiasa, dan bertahap menuju kebaikan yang besar.


Kakek yang Berhati Mulia

Saat di perjalanan, dari Depok menuju terminal kampung rambutan, kutemui seorang kakek kira – kira berumur 80 tahun, megenakan baju koko dan berkopiah di angkot 112 yang saya naiki. Saya duduk berjauhan dengannya. Terlihat wajahnya masih segar, bercahaya, dan ramah. Saya perhatikan, kakek tersebut mencoba menerawang, mengenali jalan yang sedang dilalui. Saya berpikir, mungkin kakek tersebut mencoba mengingat jalan ke tempat tujuan yang sudah lama tidak ia kunjungi.
Saat sampai di fly over pasar rebo, beliau memperhatikan anak – anak kecil yang berlarian ke sana kemari berebut angkutan umum yang akan mereka jadikan sebagai tempat mencari uang, yaitu mengamen. Tetap saya perhatikan kakek tersebut. Beliau terlihat prihatin melihat kondisi anak – anak yang masih kecil harus berjuang mencari uang.
Kakek tersebut tetap membagi konsentrasinya dengan memperhatikan jalan. Sepertinya beliau tak juga mengenali jalan yang sedang dilalui. Mobil – mobil jalan perlahan karena agak macet. Kemudian memutuskan untuk turun, namun terlihat ragu. Dibayarkannya uang 5 ribu rupiah kepada sopir. Uang kembalian 4 keping uang logam limaratus rupiah pun beliau berikan kepada 2 pengamen anak – anak yang masuk ke dalam angkot yang kami naiki. Sambil memberi senyuman, uang logam pun diberikannya. Saat akan turun, beliau bertanya kepada sopir, “Pak, Ciracas sudah lewat belum?” dengan suara yang agak serak. Sopir pun menjawab dengan cepat bahwa daerah yang kakek tersebut tuju sudah terlewat jauh, dan menyalahkan kakek tersebut karena tidak menanyakan sebelumnya. Kemudian kakek tersebut berbicara lagi, membuat hati saya sedih. “Sudah terlewat ya pak? Iya, penglihatan mata saya sudah kabur, saya bingung sudah sampai mana. Saya mau ke rumah anak saya di Ciracas, mau bertemu, soalnya sudah lama.” Hati saya sangat tersentuh, ingin saya mengajak ngobrol, namun tempat duduk yang jauh dan terhalang oleh penumpang lain, membuat saya tidak bisa melakukannya. Sopir tersebut menawarkan untuk mengantarkan kakek tersebut tanpa harus membayar lagi, namun harus berputar dulu ke teminal kampung rambutan. Butuh waktu yang cukup lama, tetapi kakek tersebut menerima tawaran tersebut dengan tetap tersenyum.
Di situ saya mulai berpikir, mengapa kakek tersebut yang harus mendatangi dan mengunjungi anaknya? Mengapa tidak anaknya yang masih muda untuk lebih berinisiatif mengunjungi orang tuanya? Dari kejadian ini saya dapatkan banyak pelajaran. Saya sadar bahwa orang tua selalu merindukan anaknya, ingin diperhatikan oleh anaknya, dan pasti merasa senang bila dikelilingi anak – anaknya yang berbakti kepadanya.
Hati kakek tersebut memang mulia. Beliau tidak mau mengandalkan anaknya untuk dapat bertemu. Beliau sangat menginspirasi saya untuk dapat lebih peka terhadap perasaan orang tua. Dan saya akan berusaha untuk dapat membuat orang tua saya bahagia.

Jumat, 04 Mei 2012

Ingin Motor Menjadi Lebih Kencang?

Hai sahabat bikers. Sedikit memperkenalkan diri dulu yah supaya lebih akrab. Hehe.. Saya mahasiswa Universitas Gunadarma jurusan sistem informasi. Walapun begitu, saya punya pengalaman dengan yang namanya mesin, karena dulu saya sempat bercita – cita ingin menjadi seorang mekanik. Tapi sekarang malah kuliah tentang ilmu komputer. Jadi agak tersendat minat dan hobinya. Hehe,
Di sini saya ingin berbagi pengalaman sekaligus informasi mengenai cara agar motor kita lebih kencang melajunya. Beberapa tips sederhana yang saya ketahui, mudah – mudahan bisa menjadi referensi buat kalian. Berikut ini adalah bagian – bagian yang akan mempengaruhi lari motor kalian, yang bisa kalian modifikasi sesuai dengan keinginan dan kemampuan (terutama isi kantong) haha.. Langsung saja kita lihat bagian – bagian tersebut.

  1. Piston. Nah teman – teman,  agar motor kita menjadi lebih cepat lajunya, berat piston harus dikurangi agar tenaga yang dibutuhkan untuk melawan berat piston lebih kecil. Untuk mengurangi berat pistonnya, kita cukup memotong bagian bawah dari piston. Tetapi harus sesuai dengan ketentuan, karena setiap motor tidak sama.
  2. Kepala Silinder. Ya, kompresi ruang bahan bakar sangat menentukan tenaga yang dihasilkan. Untuk mempertinggi kompresi ruang bakar kita bisa mengurangi volume ruang bakar. Caranya dengan menggerinda kepala silinder sehingga ruang bakar berkurang dan kompresinya meningkat.
  3. Sistem Kelistrikan. Kita naikkan sistem kelistrikannya menjadi 12 volt, yang biasanya sistem kelistrikan motor itu hanya 6 volt.
  4. Roda Gigi. Kita bisa mengganti roda gigi belakang dengan ukuran diameter yang lebih kecil. Jangan lupa rantai pun harus dipotong dan distel kembali.
  5. Lubang Pembilasan. Kita bisa memperluas lubang pembilasan, tetapi harus tetap pada batas-batas tertentu dan disertai pula modifikasi di bagian lain. Jangan sampai salah teman – teman, karena jika salah, motor kita justru jadi rusak nanti. Hehe,
  6. Rocker Arm. Nah, bagian ini berfungsi untuk meneruskan gerakan dari batang penekan atau dari poros pam sehingga katup bisa membuka dan menutup. Rocker arm yang baik itu yang ringan tapi kuat. Tapi pemotongan rocker arm jangan berlebihan, karena akan mengakibatkan rocker arm menjadi mudah patah.

Gimana teman – teman infonya? Semoga bermanfaat yah. Dan mudah – mudahan bisa memberi sedikit gambaran bagi yang ingin motornya menjadi lebih kencang. Jangan lupa periksa dulu isi dompet! Jangan sampai, motor udah dibongkar tapi uangnya kurang. Kan bisa berabe. Haha..
Oke, cukup sekian yah dari saya. Terima kasih.

Kamis, 03 Mei 2012

Balasan Kasihku Kepada Ibu

Ingatkah kita, apa saja yang telah Ibu berikan kepada kita? Apakah bisa kita menghitung semua kasihnya? Tentunya sangat banyak, dan semua kasihnya takkan mampu kita bayar dengan apapun.
Ibu yang telah mengandungku sembilan bulan lamanya. Membawaku kemanapun Ia pergi. Tanpa mengeluh, rahimnya menjadi tempat yang nyaman, yang selalu Ia jaga hingga aku terlahir ke dunia. Setelah aku terlahir, Ia membesarkanku, mengurusi segala keperluanku. Sungguh takkan bisa terhitung besar kasih sayangnya.
Kini aku telah beranjak dewasa. Selalu berharap aku akan mampu membuatnya bangga. Banyak masa – masa saat aku masih kecil dulu, yang selalu mengingatkanku pada pengorbanannya. Namun tak pernah kulihat ekspresi penyesalan di raut wajahnya.
Terkadang perhatian, perlakuan, dan cara berbicaranya masih sama seperti saat aku masih kecil dulu, karena aku tahu bahwa kasih ibu tak pernah berubah kepada anaknya.
Aku selalu berusaha membahagiakannya. Menjadi yang terbaik dan memberikan apa yang Ia suka. Membantunya membereskan rumah, memotong rumput di halaman, mengantarnya berbelanja, adalah kegiatan yang sangat kunikmati saat ini bersamanya. Terlihat begitu bahagianya Ibu saat bersamaku. Hanya dua hari dalam seminggu aku bisa bersamanya, karena kegiatan kuliah yang sedang kujalani.
Ingin rasanya aku selalu bersamanya setiap hari. Memberikan waktu yang lebih untuk berbakti kepadanya.
Jika aku lulus dan telah bekerja nanti, ingin kuberikan sesuatu yang dapat membahagiakannya. Mewujudkan impiannya selama ini. Aku ingin memberangkatkan Ibu ke Tanah Suci Makkah. Amiin..

Cinta Tanpa Batas

Kita hidup di dunia ini, pasti pernah merasakan cinta. Cinta bukan hanya kepada lawan jenis, melainkan kepada Ibu, Ayah, dan cinta yang harus kita utamakan yaitu kepada Sang Maha Pencipta.
Cinta kepada Tuhan sudah tentu harus diutamakan. Di samping itu, terkadang kita terlarut dalam cinta kepada lawan jenis. Berawal dari rasa saling tertarik, saling menyukai, sampai saling mencintai satu sama lain. Rasa itu kemudian dapat menjadikan seseorang lupa akan rasa cinta yang harusnya lebih diutamakan.
Ketika cinta berada pada masa – masa manis, dimana seseorang merasa nyaman, senang bila diperhatikan kekasihnya, jalan berdua, menghabiskan waktu bersama, sehingga sering kali rasa cintanya itu mengutamakan kekasih di atas segalanya. Namun ada kalanya jika suatu saat kita mengalami suatu keadaan dimana kekasih yang dulu selalu mengasihi, membuat hati berbunga – bunga, kini ia menjadi sosok yang tak lagi seperti itu, seiring berjalannya waktu. Bila pahitnya berakhir dengan perpisahan, siapa yang menjadi sosok pengantinya? Siapa yang mampu meredakan semua kegelisahan dan kegundahan itu? Tentunya kita butuh dukungan dan perhatian, bukan?
Kita harus sadar, bahwa Tuhan selalu bersama kita. Itulah sebabnya mengapa kita tidak boleh mencintai seseorang atau sesuatu melebihi rasa cinta kita kepada Tuhan. Tuhan akan senantiasa membimbing, menemani, dan menerangkan pikiran jika kita mencintaiNya melebihi rasa cinta kita kepada yang lainnya.
Mencintai Tuhan dapat kita tunjukkan dengan cara beribadah, selalu mengingatNya, menjalani perintahNya, dan menjauhi segala yang dilarangNya.
Kita hidup di dunia ini terkadang melupakan tentang tujuan kita hidup, kewajiban, bahkan terlupa akan kebesaran Sang Pencipta yang telah menciptakan semesta alam serta seluruh isinya. Kita sering melupakan kewajiban sebagai khalifah di muka bumi ini karena sibuk mengurusi masalah duniawi. Namun kita harus ingat, semua akan diperhitungkan untuk melanjutkan ke tahap kehidupan setelah kematian, kepada kehidupan yang abadi, yaitu di alam akhirat.
Dengan mencintai Tuhan, hidup kita akan terasa lebih tentram, damai, serta terarah. Maka kita semua harus mengutamakan cinta kepada Tuhan yang telah menciptakan kita semua.

Rabu, 02 Mei 2012

Tertawa Itu Menyehatkan, Humor Adalah Medianya

Hai teman - teman! Pasti banyak dari kita yang sangat menyukai dan merindukan saat – saat bersama dengan banyak teman, dimana kita bisa mengobrol, berbagi pengalaman, pelajaran, dan kelucuan – kelucuan yang sering timbul dari obrolan kita bersama mereka. Namun tak jarang juga setelah asyik tertawa bersama, ada salahseorang atau kelompok yang merasa tersinggung dengan obrolan tersebut. Nah, di sini saya ingin sedikit berbagi informasi dan pengalaman tentang hal – hal yang mungkin tidak kita sadari atau bahkan belum tahu mengapa hal itu sering terjadi.

Tertawa memang mempunyai banyak manfaat, diantaranya yaitu, kita akan semakin cerdas, dan kita akan semakin sehat. Namun kita juga harus memperhatikan dan pandai – pandai dalam membaca keadaan sebelum kita tertawa, serta harus menyadari apakah yang akan kita tertawakan itu pantas untuk ditertawakan? Karena jangan sampai, apa yang kita tertawakan akan menimbulkan perasaan tersinggung bagi orang lain, atau bahkan menimbulkan permusuhan.

Apakah teman – teman tahu apa itu humor? Dan apakah teman – teman tahu juga apa itu lelucon? Keduanya sering dianggap tidak ada bedanya, namun ternyata semua itu tidak benar. Kita hendaknya membedakan antara humor dan lelucon. Karena, humor adalah sebuah kebaikan, sedangkan lelucon cenderung membahayakan. Humor menimbulkan ketentraman jiwa dan raga, sedangkan lelucon sering kali menimbulkan sakit hati dan permusuhan. Hal ini karena yang menjadi objek (sasaran) dalam lelucon adalah orang atau kelompok lain. Sedangkan yang menjadi sasaran humor adalah diri pribadinya sendiri atau kelompoknya sendiri.

Humor dapat mengasah kekritisan kita. Orang humoris akan sangat peka terhadap setiap kejadian. Karena kita akan mampu menangkap keganjilan, keanehan, dan sesuatu yang tidak semua orang dapat menyadarinya. Humor dapat membuat kita menerima keadaan apa adanya, tidak mengurangi dan tidak menambahi. Karena orang yang humoris akan membuat suatu kelucuan dengan mengemukakan kesedihannya dengan cara yang menggembirakan, karena bagi mereka tidak ada yang sempurna di dunia ini. Secara singkat dapat dikatakan bahwa humor akan membuat kita menerima diri dan lingkungan kita. Tidak marah – marah apalagi memaki – maki. Maka dari itu, tertawa dan lelucon sah – sah saja, asalkan tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain. Namun lebih baiknya, untuk menciptakan suatu kelucuan untuk menjadi bahan tertawaan yang akan membuat kita lebih cerdas dan sehat, yaitu melalui humor.

Bagaimana teman – teman pembaca? Semoga dapat bermanfaat dan memberi inspirasi untuk lebih peka lagi terhadap perasaan sesama. Dan pastinya untuk kebaikan kita sendiri, agar menjadi lebih sehat dengan tertawa sesuai dengan batasan yang dianjurkan.

Cinta Itu Buta?

Hai sahabat pembaca. Sering orang mengatakan bahwa cinta itu buta. Namun, dalam hal apa cinta itu disebut buta? Karena yang saya rasakan, cinta pun butuh penglihatan untuk membentuknya. Namun kedua anggapan itu tidak ada salahnya, benarkan? Di sini saya lebih membahas tentang cinta anak remaja yah. Hehe,

Mungkin, buta itu tidak hanya dalam penglihatan. Hati pun bisa dikatakan buta saat kita jatuh cinta kepada seseorang yang mungkin jika dilihat orang lain kita tidak pantas dengannya, entah karena fisiknya, strata sosialnya, dan banyak hal – hal lain yang kita tidak sangka - sangka.

Cinta mampu membuat hidup seseorang menjadi lebih indah. Namun terkadang jika kita jatuh cinta kepada orang yang kurang tepat, justru cinta bisa membuat hidup seseorang menjadi lebih buruk daripada tidak bersamanya. Hal inilah yang sering membuat orang menyebut cinta itu buta. Karena sudah jelas – jelas kalau ia bersamanya, ia akan lebih sering merasakan kesedihan, waktunya tersita dengan melamun memikirkan pertengkaran yang terjadi, dan sebagainya.

Berbeda lagi dengan kasus dimana seseorang merasa cocok dan nyaman dengan pasangannya. Namun tanpa disadari bahwa pasangannya itu memberikan kesenangan yang sedikit demi sedikit membawanya kepada jalan yang kurang baik. Misalnya, seseorang terbilang rajin hadir dalam sekolah atau kuliahnya, namun pasangannya sering mengajaknya membolos. Dalam hal ini, cinta yang membuat kita senang bukan berarti baik untuk kita.

Maka dari itu, selain hati, pikiran dan logika pun harus ikut berperan dalam cinta.
Mohon maaf bagi teman - teman pembaca yang merasa tulisan dan anggapan saya di atas kurang berkenan di hati kalian. Saya hanya berpendapat loh. Berbeda pendapat kan boleh, namun saya tidak bermaksud menjatuhkan yah. Hanya saja saya menyayangkan jika melihat hal seperti itu. Tetap jaga cinta kita, namun jangan sampai kita salah dalam menjalankannya. Salam hangat..

Selasa, 01 Mei 2012

Perbedaan Antara Versi Android 2.3.3 Dengan 2.3.4 pada Sony Ericsson Xperia Arc

Bagi pemilik ponsel Sony Ericsson Xperia Arc, mungkin sedikit merasa ingin lebih, maksudnya bagi yang membeli ponsel tesebut dikarenakan terlalu terburu – buru membelinya karena tergiur dengan fiturnya yang hebat, namun mungkin sedikit menyesal setelahnya, berhubung selang beberapa bulan Sony Ericcson mengeluarkan seri terbarunya yaitu Xperia Arc S yang memiliki perbedaan dari sisi proccessor yaitu 400 mhz lebih besar dari seri sebelumnya ini dan versi android yang lebih tinggi, dan harganya hanya beda 100 ribu rupiah saja. Sungguh menyesakkan. Haha.. Hal ini saya rasakan sendiri. Namun, setelah saya pikir ponsel ini cukup cepat dalam memprosesnya, dan kita tak perlu terlalu terlarut dalam penyesalan. Memangnya mau balapan ke mana sehingga ingin yang sangat cepat? Hehe,

Di sini saya ingin sedikit berbagi. Sedikit tips untuk mensiasati agar Xperia Arc kita lebih menarik, yaitu dengan mengupgrade OS-nya. Sekarang ini, di situs resmi Sony (Karena saat ini Ericcsson sudah melepas sahamnya di perusahaan ponsel ini) tersedia OS andoid gingerbread 2.3.4 yang pada ponsel bawaannya adalah gingerbread 2.3.3. Walaupun terlihat kenaikkan versinya hanya sedikit, namun banyak pula perbedaan yang bisa kita dapatkan setelah mengupgradenya. Diantaranya yaitu:
  1. Adanya screen capture, yaitu seperti halnya pada komputer, kita dapat memotret layar kita sendiri yang kemudian menjadi sebuah foto/gambar yang bisa disimpan pada memori. (Karena pada versi sebelumnya belum terdapat fitur tersebut),
  2. Kita bisa mengganti warna tema latar pada ponsel yang awalnya hanya bisa berwarna biru,
  3. Tampilan kontak bisa landscape, yang awalnya hanya potrait,
  4. Pada kamera kita mampu memperbesar(zoom) hingga 16 kali perbesaran,
  5. Terdapat fitur 2D dan 3D sweep panorama, untuk mendapatkan gambar 2 dimensi maupun 3 dimensi melalui kamera ponsel kita, dll.

Pokoknya, setelah kita upgrade mungkin banyak fitur yang membuat kita senang dan tidak lagi kecewa, karena versi 2.3.4 tersebut membuat Xperia Arc seperti layaknya Xperia Arc S.

Bagi yang belum melakukannya dan merasa penasaran dengan perubahan tersebut, sebaiknya anda lakukan sekarang. Untuk cara upgradenya bisa dilihat di sini.

Semoga bermanfaat.

Cara Upgrade Sony Ericsson Xperia Arc

Cukup mudah untuk mengupgrade software pada Sony Ericsson karena disediakannya Sony PC Companion, yaitu software yang digunakan untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan apa saja yang bisa kita lakukan dan berikan pada ponsel kita, diantaranya yaitu untuk mem-backup, software-software yang tersedia, informasi mengenai ponsel yang kita gunakan, dan banyak lagi.
Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan Sony PC Companion dan mengupgrade Xperia Arc anda.

  1. Pertama-tama kita kunjungi situs http://www.sonymobile.com/global-en/software/phones/xperia-arc/ di komputer anda
  2. Kemudian download PC companionnya, ikuti langkah-langkahnya
  3. Setelah selesai mendownload, install PC companionnya
  4. Jika selesai ter-install, jangan lupa untuk me-restart komputernya
  5. Setelah itu jalankan PC companionnya
  6. Hubungkan ponsel kita ke komputer
  7. Setelah itu, PC companion akan mendeteksi otomatis ponsel kita, dan memberi informasi tentang ada tidaknya software terbaru untuk ponsel kita
  8. Kemudian akan ada petunjuk-petunjuk untuk meng-upgrade softwarenya, ikuti semua petunjuk dan langkah-langkahnya
  9. Jika semua petunjuk kita ikuti dengan benar, ponsel anda telah berhasil ter-upgrade menjadi versi terbarunya

Cara tersebut telah saya lakukan dalam meng-upgrade software pada ponsel Xperia Arc saya sendiri. Jika dilakukan dengan mengikuti petunjuk yang benar, kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan.

Semoga dapat membantu.
:-)

Fitnes Itu Menguntungkan

Hidup sehat dan berpenampilan menarik adalah suatu keinginan bagi setiap orang. Untuk mewujudkannya kita harus mau berusaha, salah satunya yaitu dengan berolahraga. Dengan berolahraga kita akan mendapatkan raga yang sehat bahkan akan menyehatkan jiwa juga, karena olahraga mampu membuat pikiran kita yang sehari-hari mengalami kejenuhan, entah karena belajar bagi pelajar dan mahasiswa maupun yang mengalami kepenatan dalam bekerja.

Tidak sedikit dari kita, yang ingin terlihat menarik melalui bentuk tubuh yang atletis, baik bagi laki – laki maupun perempuan. Untuk membentuk tubuh agar berisi dan atletis, dibutuhkan olahraga yang cukup berat, salahsatunya dengan melakukan fitnes. Itulah sebabnya saya menyebut fitnes itu menguntungkan, karena selain menyehatkan juga membuat penampilan menjadi lebih menarik. Mengeluarkan uang untuk kesehatan sendiri, tidak salah bukan? Dimasa sekarang ini, sudah banyak tempat – tempat fitnes yang sering kita jumpai, namun karena kurangnya ketertarikan terhadapnya, sehingga kita sering mengabaikan hal itu. Sebenarnya, jika sudah ada gambaran dalam benak kita tentang hal positif yang akan dihasilkan dari fitnes ini, tentunya kita akan semangat menjalaninya, khususnya bagi saya pribadi sebagai penulis yang merasakannya. Hehe.. Bayangkan, jika kita memiliki umur yang cukup panjang, apakah tidak mungkin kita akan dihinggapi sejumlah penyakit yang seharusnya tidak kita alami jika kita menjaga kesehatan? Tentunya semua itu tidak perlu terlalu kita kuatirkan jika kita melakukan olahraga yang teratur serta mengatur pola makan yang tepat.

Secara otomatis, jika kita sudah mencoba masuk ke dalam rutinitas olahraga seperti fitnes, pola makan kita pun mau tidak mau harus diperhatikan. Karena kita tidak akan membiarkan uang yang kita gunakan untuk membayar tempat fitnes ataupun waktu yang kita luangkan untuk berolahraga terbuang sia-sia karena pola makan kita yang tidak diperhatikan.

Di sini saya ingin mengajak kepada pembaca, marilah kita berpikir ke depan, tentang kehidupan kita di masa yang akan datang. Karena selain rohani yang harus kita olah, jasmani pun sangat perlu untuk menunjang itu semua. Jangan biarkan kesibukan belajar atau bekerja membuat kita mengabaikan itu semua. Sehat, adalah hal yang tak ternilai harganya. Jadi, tanpa kesehatan apalah arti kesibukan kita?
           
Di dalam tulisan ini, memang saya lebih menekankan kepada olahraga yang berhubungan dengan pembentukan tubuh yang atletis, namun olahraga apapun jika kita melakukannya dengan rutin dan senang hati tentunya, kita akan merasakan dampak positifnya, baik saat ini maupun dimasa yang akan datang. Mari kita mulai menerapkan pola hidup sehat! :-)