Pernahkah kalian merasa pusing
setelah membaca di dalam mobil yang sedang berjalan? Awalnya hal ini tidak saya
sadari, bahwa penyebab dari rasa pusing setelah berperjalanan menggunakan mobil
adalah membaca.
Ketika saya mulai sering bolak-balik
Karawang-Depok menggunakan transportasi umum(Bus). Selama perjalanan sekitar 2
sampai 3 jam, saya sering menghabiskan waktu di mobil dengan membaca buku,
ebook, ataupun bermain game di ponsel. Awalnya semua itu sangat menyenangkan,
namun setelah melakukan hal tersebut sekitar kurang lebih 1 jam, saya mulai
merasa pusing. Dan awalnya saya menganggap bahwa itu adalah gejala yang wajar
karena kondisi fisik yang sedang tidak stabil. Namun, setelah sering kali saya
melakukan perjalanan, ada kalanya saya tidak mengalami pusing. Saya pun
berpikir, bahwa yang membedakan setiap perjalanannya adalah saya
membaca/bermain game atau melihat ke arah luar dengan memperhatikan jalan serta
panorama pemandangan rumput hijau dan pepohonan di sekitarnya. Karena setiap
saya tidak membaca/bermain game, saya tidak merasakan pusing itu.
Kemudian saya mulai mencari tahu,
apakah memang benar rasa pusing yang saya rasakan di dalam perjalanan saya
adalah karena membaca atau bermain game?
Ternyata semua itu benar. Bahwa untuk
mengembalikan keseimbangan, otak mensintesis data dari berbagai sumber,
termasuk penglihatan, sentuhan, dan telinga bagian dalam. Yang terakhir ini
sangat penting karena otak mendeteksi gerakan kaku (angular motion) dan juga
gerakan linear. Dalam banyak hal, semua input di terima. Ketika input tidak
sesuai dengan situasi yang diharapkan otak, saat itulah kita merasa pusing
bahkan dapat mabuk perjalanan.
Saya berikan sedikit gambaran, misalkan ketika kita sedang membaca
di dalam mobil yang sedang melaju, mata kita tertuju pada buku, dan kegiatan ini
diinformasikan ke otak bahwa kita sedang berada di dalam mobil. Tetapi sewaktu
kecepatan mobil berubah, membelok, atau memutar, sensor dalam telinga kita
menangkap ada sesuatu yang berubah dan diinformasikan ke otak. Sayangnya otak
membantah kenyataan itu karena ia sedang menerima sinyal dari mata.
Ketidakseimbangan informasi inilah yang mengakibatkan kita
merasa pusing atau mabuk. Maka, melihat ke luar atau ke jalan akan lebih
membantu kita agar terhindar dari pusing atau mabuk sewaktu diperjalanan. Tak
heran jika pengemudi jarang mabuk, karena dia tidak hanya memiliki sensor
informasi yang diam dan melihat tertuju pada satu titik, sehingga pengemudi selalu
siap dengan berbagai bentuk gerakan.
Bagaimana? Semoga bacaan ini sedikit memberikan informasi dan
pengetahuan bagi kalian yang baru mengetahuinya sekarang yah. :)