Pada kesempatan ini, yang akan saya bahas adalah mengenai pengertian
kalimat efektif, syarat - syarat terpenuhinya suatu kalimat efektif, ciri -
ciri, dan kesejajaran kalimat efektif.
Pertama - tama kita bahas mengenai pengertian kalimat efektif. Kalimat
efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh
pembicara/penulis dan proses penerimaan oleh pendengar/pembaca berlangsung
dengan sempurna sehingga isi atau maksud
yang di sampaikan oleh pembicara/penulis tergambar lengkap dalam pikiran
pendengar/pembaca. Pesan yang diterima oleh pendengar/pembaca relatif sama
dengan yang di kehendaki oleh pembicara/penulis.
Suatu kalimat dikatakan efektif apabila memenuhi syarat - syarat berikut
ini:
1. Kelogisan
a) Kalimat pasif dan aktif harus jelas
b) Subjek dan keterangan harus jelas
c) Pengantar kalimat dan predikat harus jelas
d) Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas
e) Subjek tidak ganda
f)
Predikat
tidak didahului kata yang
2. Kepararelan
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus
pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya, jika kata benda
harus kata benda semuanya. Perhatikan contoh berikut:
Harga sayuran disesuaikan atau kenaikan itu
secara wajar.
Yang benar adalah: Harga minyak disesuaikan
atau dinaikan secara wajar.
3.
Ketegasan
a) Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di
awal kalimat.
Contoh : Orang tua menasehati kita agar selalu berbuat kebaikan.
b) Membuat urutan yang logis.
Misalnya 1, 2, dan 3 ; kecil, edang, dan
besar; anak - anak,remaja dan orang tua, dsb.
4. Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara
hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi.
a)
Menghilangkan
pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
b)
Menghindarkan
pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c)
Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.
5. Ketepatan, yaitu dalam pemakaian diksi atau
pilihan kata harus tepat.
a)
Pemakaian
kata harus tepat
b)
Kata
berpasangan harus sesuai
c)
Menghindari
peniadaan preposisi.
6. Kecermatan
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak
menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti
cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan
diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
a)
Hindari
penanggalan awalan
b)
Hindari
peluluhan bunyi / c /
c)
Hindari
bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh
d)
Hindari
pemakaian kata ambigu
7. Kepaduan : informasi yang disampaikan itu
tidak terpecah-pecah.
a)
Kallimat
tidak bertele-tele dan harus sistematis.
b)
Kalimat yang
padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.
c)
Diantara
predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/tentang.
8. Kesejajaran
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk
yang sama pada kata-kata yang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna
sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.
9. Keharmonisan
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat
yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan struktur bahasa.
a)
Subjek
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok,
benda, sesuatu hal,
b)
Predikat
Predikat (P)
adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan
bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi, status, ciri, atau
jati diri subjek.
c)
Objek dan
Pelengkap
Objek dan Pelengkap adalah bagian kalimat
yang melengkapi predikat.
d)
Keterangan
Keterangan (Ket) ialah bagian kaliamat yang
menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya.
PARAGRAF
Paragraf berasal dari bahasa Yunani “paragrafos” yang artinya “menulis
disamping” atau “tertulis disamping”. Paragraf adalah suatu jenis tulisan yang
memiliki tujuan atau ide. Paragraf bisa juga diartikan, seperangkat kalimat
yang tersusun secara logis dan sistematis yang mengandung satu kesatuan ide
pokok.
Fungsi Paragraf
Paragraf dapat berfungsi sebagai:
a)
Penampung
(fragmen/bagian) pikiran tau ide pokok
b)
Alat untuk
memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang
c)
Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
d)
Pedoman bagi
pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang
e)
Alat untuk
menyampaikan fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca
f)
Sebagai
penanda bahawa pikiran baru dimulai
g)
Dalam rangka
keseluruhan karangan paragraf dapat berfgsi sebagai pengantar, transisi, dan
penutup.
Unsur-Unsur paragraf
1.
Ide pokok
yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok biasanya
berupa kata, frase, atau klausa.
2.
Kalimat
topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak.
3.
Kalimat
pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bnetuk yang kongret.
4. Kalimat
penegas yaitu kalimat yang berfunggsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk
kalimat topik pada bagian akhir paragaraf
5.
Transisi
yaitu mata rantai penghubung paragraf
Syarat pembuatan paragraf/alinea:
1. Kesatuan,
maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
2. Koherensi
(kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang
membentuk alinea itu).
3. Perkembangan
alinea (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada
gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu).
Perkembangan Alinea
Perkembangan dan pengembangan alinea mencakup dua persoalan utama yaitu,
1.
Kemampuan
merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan.
2.
Kemampuan
mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
Adapun metode pengembangan alinea antara lain :
a) Klimaks Dan Anti Klimaks
b) Sudut Pandangan
c) Perbandingan Dan Pertentangan
d) Analogi
e) Contoh
f)
Proses
g) Sebab-Akibat
h) Umum-Khusus Dan Khusus-Umum
i)
Klasifikasi
j)
Definisi
luas
k) Perkembangan Dan Kepaduan Antar Alinea
Jenis-jenis paragaraf berdasarkan kalimat utamanya:
1.
Paragraf
deduktif
Merupakan paragraf yang kalimat utamanya
terletak di awal paragraf dan dilengkapi kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
2.
Kalimat
induktif
Merupakan paragraf yang kalimat utamanya
terletak di akhir kalimat dan kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf.
3.
Paragraf
campuran
Merupakan paragraf yang kaliamat utamanya
terletak di awal paragaf dan dipertgas lagi di akhir paragaraf.
Jenis-jenis paragarf berdasarkan isinya:
1. Narasi :
paragaraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian, terdapat alur
cerita, tokoh, setting dan konflik. Paragraf ini tidak memilki kalimat utama.
2. Deskripsi
merupakan salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat dan mendengar
mearasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dan dicium
oleh penulis tentang objek yang dimaksud.
3. Eksposisi
merupakan paragraf yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik
dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
4.
Argumentasi
adalah paragraf atau karngan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Pada
akhir paragraf atua karangan perlu disajikan kesimpulan.
5. Persuasi
adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untik berbuat
sesuatu.
Sumber:
http://irpantips4u.blogspot.com/2011/10/bab-i-pendahuluan.html
sumber : http://saefullohlipana.blogspot.com/2012/03/kalimat-efektif.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/KALIMAT_EFEKTIF.pdf
http://www.scribd.com/doc/58674069/Makalah-Paragraph