Ingatkah kita,
apa saja yang telah Ibu berikan kepada kita? Apakah bisa kita menghitung semua
kasihnya? Tentunya sangat banyak, dan semua kasihnya takkan mampu kita bayar
dengan apapun.
Ibu yang telah
mengandungku sembilan bulan lamanya. Membawaku kemanapun Ia pergi. Tanpa
mengeluh, rahimnya menjadi tempat yang nyaman, yang selalu Ia jaga hingga aku
terlahir ke dunia. Setelah aku terlahir, Ia membesarkanku, mengurusi segala
keperluanku. Sungguh takkan bisa terhitung besar kasih sayangnya.
Kini aku telah
beranjak dewasa. Selalu berharap aku akan mampu membuatnya bangga. Banyak masa
– masa saat aku masih kecil dulu, yang selalu mengingatkanku pada
pengorbanannya. Namun tak pernah kulihat ekspresi penyesalan di raut wajahnya.
Terkadang
perhatian, perlakuan, dan cara berbicaranya masih sama seperti saat aku masih
kecil dulu, karena aku tahu bahwa kasih ibu tak pernah berubah kepada anaknya.
Aku selalu
berusaha membahagiakannya. Menjadi yang terbaik dan memberikan apa yang Ia
suka. Membantunya membereskan rumah, memotong rumput di halaman, mengantarnya
berbelanja, adalah kegiatan yang sangat kunikmati saat ini bersamanya. Terlihat
begitu bahagianya Ibu saat bersamaku. Hanya dua hari dalam seminggu aku bisa
bersamanya, karena kegiatan kuliah yang sedang kujalani.
Ingin rasanya
aku selalu bersamanya setiap hari. Memberikan waktu yang lebih untuk berbakti
kepadanya.
Jika aku lulus
dan telah bekerja nanti, ingin kuberikan sesuatu yang dapat membahagiakannya.
Mewujudkan impiannya selama ini. Aku ingin memberangkatkan Ibu ke Tanah Suci
Makkah. Amiin..
0 komentar:
Posting Komentar