Kita hidup di
dunia ini, pasti pernah merasakan cinta. Cinta bukan hanya kepada lawan jenis,
melainkan kepada Ibu, Ayah, dan cinta yang harus kita utamakan yaitu kepada
Sang Maha Pencipta.
Cinta kepada
Tuhan sudah tentu harus diutamakan. Di samping itu, terkadang kita terlarut
dalam cinta kepada lawan jenis. Berawal dari rasa saling tertarik, saling
menyukai, sampai saling mencintai satu sama lain. Rasa itu kemudian dapat
menjadikan seseorang lupa akan rasa cinta yang harusnya lebih diutamakan.
Ketika cinta
berada pada masa – masa manis, dimana seseorang merasa nyaman, senang bila
diperhatikan kekasihnya, jalan berdua, menghabiskan waktu bersama, sehingga
sering kali rasa cintanya itu mengutamakan kekasih di atas segalanya. Namun ada
kalanya jika suatu saat kita mengalami suatu keadaan dimana kekasih yang dulu
selalu mengasihi, membuat hati berbunga – bunga, kini ia menjadi sosok yang tak
lagi seperti itu, seiring berjalannya waktu. Bila pahitnya berakhir dengan
perpisahan, siapa yang menjadi sosok pengantinya? Siapa yang mampu meredakan
semua kegelisahan dan kegundahan itu? Tentunya kita butuh dukungan dan
perhatian, bukan?
Kita harus
sadar, bahwa Tuhan selalu bersama kita. Itulah sebabnya mengapa kita tidak
boleh mencintai seseorang atau sesuatu melebihi rasa cinta kita kepada Tuhan.
Tuhan akan senantiasa membimbing, menemani, dan menerangkan pikiran jika kita
mencintaiNya melebihi rasa cinta kita kepada yang lainnya.
Mencintai Tuhan
dapat kita tunjukkan dengan cara beribadah, selalu mengingatNya, menjalani
perintahNya, dan menjauhi segala yang dilarangNya.
Kita hidup di
dunia ini terkadang melupakan tentang tujuan kita hidup, kewajiban, bahkan
terlupa akan kebesaran Sang Pencipta yang telah menciptakan semesta alam serta
seluruh isinya. Kita sering melupakan kewajiban sebagai khalifah di muka bumi
ini karena sibuk mengurusi masalah duniawi. Namun kita harus ingat, semua akan
diperhitungkan untuk melanjutkan ke tahap kehidupan setelah kematian, kepada
kehidupan yang abadi, yaitu di alam akhirat.
Dengan mencintai
Tuhan, hidup kita akan terasa lebih tentram, damai, serta terarah. Maka kita
semua harus mengutamakan cinta kepada Tuhan yang telah menciptakan kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar