Hai sahabat
pembaca. Sering orang mengatakan bahwa cinta itu buta. Namun, dalam hal apa
cinta itu disebut buta? Karena yang saya rasakan, cinta pun butuh penglihatan
untuk membentuknya. Namun kedua anggapan itu tidak ada salahnya, benarkan? Di
sini saya lebih membahas tentang cinta anak remaja yah. Hehe,
Mungkin, buta
itu tidak hanya dalam penglihatan. Hati pun bisa dikatakan buta saat kita jatuh
cinta kepada seseorang yang mungkin jika dilihat orang lain kita tidak pantas
dengannya, entah karena fisiknya, strata sosialnya, dan banyak hal – hal lain
yang kita tidak sangka - sangka.
Cinta mampu
membuat hidup seseorang menjadi lebih indah. Namun terkadang jika kita jatuh
cinta kepada orang yang kurang tepat, justru cinta bisa membuat hidup seseorang
menjadi lebih buruk daripada tidak bersamanya. Hal inilah yang sering membuat
orang menyebut cinta itu buta. Karena sudah jelas – jelas kalau ia bersamanya,
ia akan lebih sering merasakan kesedihan, waktunya tersita dengan melamun
memikirkan pertengkaran yang terjadi, dan sebagainya.
Berbeda lagi
dengan kasus dimana seseorang merasa cocok dan nyaman dengan pasangannya. Namun
tanpa disadari bahwa pasangannya itu memberikan kesenangan yang sedikit demi
sedikit membawanya kepada jalan yang kurang baik. Misalnya, seseorang terbilang
rajin hadir dalam sekolah atau kuliahnya, namun pasangannya sering mengajaknya
membolos. Dalam hal ini, cinta yang membuat kita senang bukan berarti baik
untuk kita.
Maka dari itu,
selain hati, pikiran dan logika pun harus ikut berperan dalam cinta.
Mohon maaf bagi
teman - teman pembaca yang merasa tulisan dan anggapan saya di atas kurang
berkenan di hati kalian. Saya hanya berpendapat loh. Berbeda pendapat kan boleh, namun saya
tidak bermaksud menjatuhkan yah. Hanya saja saya menyayangkan jika melihat hal
seperti itu. Tetap jaga cinta kita, namun jangan sampai kita salah dalam
menjalankannya. Salam hangat..
0 komentar:
Posting Komentar