Twitter

Jumat, 08 Oktober 2010

ISD


A. ISD Sebagai salah satu MKDU
Tujuan instruksional umum dari Ilmu Sosial Dasar yaitu agar mahasiswa memahami hakekat dan fungsi ISD dalam perguruan Tinggi. Sedangkan, tujuan instruksional khusus ISD yaitu, bahwa mahasiswa harus mampu menjelaskan tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi, menjelaskan 3 kemampuan yang diharapkan dihasilkan dari lulusan pendidikan tinggi, menjelaskan latar belakang diberikannya ISD, menjelaskan pengertian ISD, menyebutkan tujuan ISD, menyebutkan 3 kelompok ilmu pengetahuan, dan menjelaskan pengertian masalah sosial, serta memberikan contoh masalah sosial.

Ringkasan/Rangkuman:

ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MATA KULIAH DASAR UMUM
  • Program - program pendidikan umum di perguruan tinggi bertujuan membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan aktif dalam masyarakat, bangsa dan agama, menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul di dalam masayrakat Indonesia, memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga memudahkan mereka dalam berkomunikasi.
  • Pendidikan umum yang diselenggarakan oleh universtias dan institut yang dikenal dengan mata kuliah dasar umum, yaitu Agama, Kewarganegaraan, Pancasila, Kewiraan, IBD dan ISD, berbeda dengan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.
  • Secara khusus, mata kuliah dasar umum bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain, memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral  didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan, serta memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat.

LATAR BELAKANG, PENGERTIAN DAN TUJUAN  ISD
  • Latar belakang diberikannya Ilmu sosial dasar (ISD) adalah karena banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer.
  • Ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan  sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkugnan sosialnya dapat menjadi lebih besar.
  • Tujuan diberikannya ISD adalah agar mahasiswa lebih berwawasan luas, karena sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
  • Sarjana harus mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas.
1.                  Kemampuan akademis: adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan.
2.                  Kemampuan professional: adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.
3.                  Kemampuan personal: adalah kemampuan kepribadian, agar memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
§         Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1.      Ilmu-ilmu Alamiah (natural science), bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta dengan cara menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100% salah.
2.      Ilmu-ilmu sosial (social science), bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Yaitu dengan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Karena keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.      Pengetahuan budaya (The humanities), bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
§         Masalah sosial adalah masalah yang timbul sebagai akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia itu terwujud. Pengertian masalah sosial memiliki dua pendefinisian, menurut umum atau warga masyarakat, bahwa segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial. Menurut para ahli, masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekecauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
§         Contoh masalah sosial yaitu pedagang kaki lima. Menurut definisi umum, pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bagi warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu. Sebaliknya para ahli perencanaan kota menyatakan pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan. Batasan lebih tegas lagi dikemukakan oleh Leslie (1974) yang disitat oleh Parsudi (1981), bahwa masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, oleh karena itu  dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.

Studi Kasus
Keberadaan perusahaan rokok di Indonesia yang berkembang pesat memberikan dampak secara positif dan negatif. Di satu sisi, keberadaan perusahaan rokok memberikan keuntungan secara financial bagi negara, dan banyak menyerap tenaga kerja. Di sisi lain, keberadaan perusahaan rokok dengan produk dan pemasarannya meningkatkan konsumsi masyarakat Indonesia akan rokok dan menurunkan kualitas hidup atau merusak kesehatan masyarakat. Karena kita tahu, rokok mengandung banyak zat bersifat racun bagi tubuh manusia.
Perkembangan industri rokok di Indonesia pun menjadi kontroversial karena maraknya kampanye global tentang anti rokok. Namun Indonesia sendiri adalah salah satu negara yang memiliki industri rokok terbesar di dunia. Masyarakatnya pun menjadi target pasar yang potensial bagi produsen rokok. Bahkan keberadaan industri rokok ini memberikan pemasukan pendapatan negara yang sangat besar. Kepentingan dan tekanan ekonomi pun muncul disini dan menjadi masalah yang dilematis untuk dipecahkan.
Sumber: http://danisetiawanku.blogspot.com/2010/01/keberadaan-perusahaan-rokok-di.html









B. Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

Tujuan Instruksional Umumnya yaitu agar mahasiswa dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat, mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial, dan mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan.
Sedangkan Tujuan Instruksional Khususnya yaitu, agar mahasiswa dapat menjelaskan pengertian penduduk, pengertian masyarakat, pengertian kebudayaan, keterkaitan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan, tentang permasalahan penduduk, dapat menuliskan rumusan angka kelahiran, menjelaskan pengertian angka kelahiran, dinamika penduduk, dapat menyebutkan tiga pyramid penduduk, menjelaskan pyramid penduduk muda, pyramid penduduk tua dan pyramid penduduk stasioner, menjelaskan tentang persebaran penduduk, pengertian rasio ketergantungan, pengertian kebudayaan, dapat menjelaskan 7 unsur kebudayaan, wujud kebudayaan, menerangkan pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan, menjelaskan 4 macam norma menurut kekuatan pengikatnya, memberikan contoh norma-norma yang ada di masyarakat, dan menjelaskan 8 pranata sosial yang ada di masyarakat.

Ringkasan/Rangkuman:

PENDAHULUAN
  • Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu. Penduduk dalam arti luas itu sering diistilahkan popuasi dan disini dapat meliputi populais hewan, tumbuhan dan juga manusia.
§         Masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang telah diatur oleh pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya.
§         Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, yaitu menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa dan cipta masyarakat merupakan kemampuan berpikir kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan (selo sumarjan dan sulaiman..s).
§         Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya, sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk. Sudah tentu penduduk yang dimaksud adalah manusia. Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal, bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Dan tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Sehingga ini merupakan hubungan yang saling menentukan.

PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA
§         Ada beberapa pendapat tentang permasalahan penduduk, misalnya: Thomas Robert Malthus. Dalam edisi pertamanya “Essay Population “ tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting utnuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Yang kedua yaitu, berpendapat bahwa manusia itu dalam kehidupannya terkait dengan alam atau daerah dimana mereka hidup. Oleh karena itu penduduk dunia itu bertambah karena kelahiran lebih besar dari kematian, sehingga tingkat kelahiran lebih besar dari tingkat kematian. Ini disebabkan karena manusia sebagai mahluk hidup akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan dan memperjuangkan hidupnya untuk dapat hidup panjang (berumur panjang) dan ini sering dikenal dengan teori alam tentang pertumbuhan penduduk.

DINAMIKA PENDUDUK
§         Rumusan angka kelahiran dapat dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang dihitung dari kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran secara kasar, sering disebut Crude birth Rate (CBR). Disamping CBR ini dapat juga kita mencari tingkat kelahiran dari wanita umur tertentu yang disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun
§         Angka kelahiran adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun.
§         Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Pn = (1 + r) n x  Po
Pn = jumlah penduduk yang  dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
 r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
 n  = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar
Sebagai contoh :
Tahun 1961 jumlah penduduk Indonsia 96 juta, dengan tingkat pertambahan penduduk 2,4 5, berapa penduduk Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001 penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96 juta = 248 juta
§         Dinamika penduduk adalah data yang menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk.

KOMPOSISI PENDUDUK
§         Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
-    Penduduk muda, yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
-    Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.
-    Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara.

PERSEBARAN PENDUDUK
  • Persebaran penduduk adalah kecenderungan manusia untuk memilih daerah yang menjadi tempat tinggalnya. Dari itulah  kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain. Sehingga terjadilah persebaran penduduk.

PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
  • Kebudayaan merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi.
  • Unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1.unsur religi
2.sistem kemasyarakatan
3.sistem peralatan
4.sistem mata pencaharian hidup
5.sistem bahasa
6.sistem pengetahuan
7.seni

§         Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
1.      Wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
2.      Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.      Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia

KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM
  • Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
  • Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita.
  • Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan barat masuk ke negara tercinta ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahhan kolonialisme Belanda, tanah air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. DI pusat kekuasaan pemerintah Belanda, di kota-kota propintsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di kota-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama, terdiri dari  kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.

PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI
§         Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
§         Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan.
§         Untuk menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk peraturan – peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya saja kekuatan pengikatnya berbeda.
§         Usage menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan, kekutan mengikatnya sangat lemah bila dibandingkan dengan folkways. Usage lebih menonjol didalam hubungan antar individu didalam masyarakat. Penyimpangan terhadapnya tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat, hanya celaan dari individu yang dihubungi.
§         Folkways diartikan sebagai perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama, yang diikutinya kurang berdasarkan pelikiran dan mendasarkan pada kebiasaan katau tradisi; yang diterjemahkan dengan kelajman  atau kebiasaan. Kekuatan pengikatnya lebih besar dari pada usage (cara). Sebagai contoh, anak-anak yang tidak memberikan hormat kepada orang tua sangsinya jauh lebih berat dibandingkan dengan waktu makan bersama mengunyahnya kedengaran oleh orang lain. Folkways menunjukkan pola  berperilaku yang diikuti dan diteima oleh masyarakat.
§         Dr. Koentjaraningrat  membagi lembaga sosial/pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam  yaitu :
1.Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
2.Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions)
3.Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
4.Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
5.Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic anda recreational institutions)
6.Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
7.Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutios)
8.Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions)

Studi Kasus
         Hidup di Bangsa yang memiliki akar dan kultur budaya yang berbeda memang suatu takdir yang tidak bisa kita sanggah. Hidup bermasyarakat sudah menjadi keharusan tanpa adanya toleransi untuk lebih bersifat individu. Sebuah kenyataan hidup bahwa hidup berindividu tidak membawa dampak yang baik dalam diri dan dalam lingkungan. Misalnya seorang pekerja keras yang selalu sibuk yang tidak mau bergaul dengan warga sekitar otomatis warga pun enggan untuk bersapa kepada orang tersebut. Ngomong terlalu jauh, dan agak di luar tema maksud dari tulisan ini adalah
Budaya Indonesia yang sudah banyak dilupakan oleh anak jaman sekarang. Pengaruh Globalisasi menjadi tersangka dalam perpindahan akar budaya kultur bangsa yang berkiblat pada budaya barat.Budaya barat telah berhasil merubah orang timur untuk menganutnya. Contoh misal dari segi pakaian yang agak terlalu terbuka sering kita lihat di mal-mal di kota-kota besar di Indonesia. Hampir semua ABG mengenakan pakaian yang sering digunakan oleh orang barat, kehidupan sex yang free juga sering dilakukan anak jaman sekarang.
Kembali ke akar budaya masyarakat Indonesia yang selalu menjunjung tinggi kesopanan diri pada lingkungan yang kini dirasa sudah jarang di jumpai. Lantas kalau sudah begini apa orang barat yang disalahkan?? tidak juga, walaupun begitu orang barat tidak selalu harus menjadi black sheep atau kambing hitam atas segala pergeseran budaya dewasa ini. Permasalahan yang terjadi adalah individu nya sendiri yang tidak memiliki prinsip untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat orang timur bukannya orang barat yang selalu disalahkan.
Gaya hidup orang barat tidak sesuai dengan orang timur, ini yang selalu menjadi masalah. Orang barat selalu memakai prinsip gaya hidup bebas, dan orang timur menganut gaya hidup teratur. Kalau orang yang terbiasa teratur, apakah akan bergaya hidup bebas?
Sumber: http://www.mail-archive.com/bicara@yahoogroups.com/msg01113.html











0 komentar:

Posting Komentar