Diskusi Mengenai “Analisis Pendapatan Nasional untuk
Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi” telah berlangsung
dengan lancar di kelas 2KA01 pada tanggal 28 Maret 2012, yang dilakukan oleh
kelompok 5. Dari diskusi tersebut banyak pelajaran yang dapat kita simpulkan,
baik dari jawaban-jawaban kelompok 5 hingga pembahasan kembali oleh Ibu Ira
Phajar Lestari selaku dosen pembimbing mata kuliah Teori Organisasi Umum 2 di
kelas kami. Bagi yang ingin membaca dahulu materi tentang “Analisis Pendapatan
Nasional untuk Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi” dapat
dilihat di sini .
Berikut
adalah pembahasan mengenai pertanyaan yang diajukan kepada kelompok 5:
Sebenarnya Indonesia adalah negara yang kaya
akan kekayaan alamnya, baik dari sumber daya minyak, perkebunan, tambang emas,
batu bara dan lain-lain. Namun semua itu belum didukung oleh adanya sumber daya
manusia yang mumpuni. Sebenarnya, banyak juga orang Indonesia yang mampu mengembangkan
keteranmpilan tersebut, namun peran pemerintah pun penting dalam hal ini,
sehingga tak akan ada ujungnya bila saling menyalahkan.
Sebagaimana kasus yang diambil
dalam makalah kelompok 5 mengenai Analisis Pendapatan
Nasional untuk Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi, yaitu
tentang pengaruh bantuan langsung tunai terhadap kenaikan harga bbm. Ada beberapa alasan
mengapa pemerintah menaikan harga bbm salah satunya yaitu karena adanya
kenaikan harga minyak dunia. Subsidi bbm yang ditanggung pemerintah selama ini
dinilai sangat membebani anggaran APBN negara, dan jika harga bbm tidak
dinaikan maka APBN negara akan mengalami devisit dimana pengeluaran lebih besar
daripada pendapatan. Dengan cara menaikan harga bbm ini juga akan menyelamatkan
ekonomi negara.
Terkait dampak kenaikan BBM
terhadap masyarakat, pemerintah telah melakukan upaya yang dapat membantu
rakyat yang kurang mampu yaitu dengan memberikan dana BLT. Tetapi setelah diimplementasikan
banyak masalah yang terjadi. Masalah yang pertama penyeragaman kebijakan tanpa
mengakomodasi permasalahan disetiap daerah, padahal karakteristik kemiskinan
disetiap daerah itu berbeda. Kedua, tidak akuratnya data, praktek pungli, dan pencaloan untuk bisa menerima dana BLT
tersebut. Ketiga, kericuhan saat pembagian BLT terjadi disejumlah daerah.
Kenaikan harga bbm ini termasuk
kedalam jenis inflasi desakan biaya (cost-push inflation) yang terjadi akibat
adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi,
walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara
signifikan.
Jadi, pemerintah mungkin telah
melakukan perhitungannya. Tidak mungkin hanya karena keputusan yang sepihak.
Namun karena kurangnya pemahaman masyarakat, mereka menjadi berpikiran negatif
kepada pemerintah, penyebabnya juga bisa karena kurang transparannya anggaran
di Indonesia
ini. Sebaiknya, agar masyarakat menerima dan mengerti maksud dan tujuan dari
pemerintah menaikkan harga BBM yaitu dengan peninjauan dari pihak pemerintahnya
sendiri, agar mengetahui seberapa besar keperluan masyarakat, dan apa dampak
dari kenaikkan harga BBM tersebut apabila tidak ada jaminan yang pasti, karena
BLT(Bantuan Langsung Tunai) pun belum tentu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
dan berada pada strata bawah.
0 komentar:
Posting Komentar