Twitter

Rabu, 11 April 2012

Pusing Saat Membaca di Dalam Mobil yang Melaju?

Pernahkah kalian merasa pusing setelah membaca di dalam mobil yang sedang berjalan? Awalnya hal ini tidak saya sadari, bahwa penyebab dari rasa pusing setelah berperjalanan menggunakan mobil adalah membaca.

Ketika saya mulai sering bolak-balik Karawang-Depok menggunakan transportasi umum(Bus). Selama perjalanan sekitar 2 sampai 3 jam, saya sering menghabiskan waktu di mobil dengan membaca buku, ebook, ataupun bermain game di ponsel. Awalnya semua itu sangat menyenangkan, namun setelah melakukan hal tersebut sekitar kurang lebih 1 jam, saya mulai merasa pusing. Dan awalnya saya menganggap bahwa itu adalah gejala yang wajar karena kondisi fisik yang sedang tidak stabil. Namun, setelah sering kali saya melakukan perjalanan, ada kalanya saya tidak mengalami pusing. Saya pun berpikir, bahwa yang membedakan setiap perjalanannya adalah saya membaca/bermain game atau melihat ke arah luar dengan memperhatikan jalan serta panorama pemandangan rumput hijau dan pepohonan di sekitarnya. Karena setiap saya tidak membaca/bermain game, saya tidak merasakan pusing itu.
Kemudian saya mulai mencari tahu, apakah memang benar rasa pusing yang saya rasakan di dalam perjalanan saya adalah karena membaca atau bermain game?
Ternyata semua itu benar. Bahwa untuk mengembalikan keseimbangan, otak mensintesis data dari berbagai sumber, termasuk penglihatan, sentuhan, dan telinga bagian dalam. Yang terakhir ini sangat penting karena otak mendeteksi gerakan kaku (angular motion) dan juga gerakan linear. Dalam banyak hal, semua input di terima. Ketika input tidak sesuai dengan situasi yang diharapkan otak, saat itulah kita merasa pusing bahkan dapat mabuk perjalanan.
Saya berikan sedikit gambaran, misalkan ketika kita sedang membaca di dalam mobil yang sedang melaju, mata kita tertuju pada buku, dan kegiatan ini diinformasikan ke otak bahwa kita sedang berada di dalam mobil. Tetapi sewaktu kecepatan mobil berubah, membelok, atau memutar, sensor dalam telinga kita menangkap ada sesuatu yang berubah dan diinformasikan ke otak. Sayangnya otak membantah kenyataan itu karena ia sedang menerima sinyal dari mata.
Ketidakseimbangan informasi inilah yang mengakibatkan kita merasa pusing atau mabuk. Maka, melihat ke luar atau ke jalan akan lebih membantu kita agar terhindar dari pusing atau mabuk sewaktu diperjalanan. Tak heran jika pengemudi jarang mabuk, karena dia tidak hanya memiliki sensor informasi yang diam dan melihat tertuju pada satu titik, sehingga pengemudi selalu siap dengan berbagai bentuk gerakan.
Bagaimana? Semoga bacaan ini sedikit memberikan informasi dan pengetahuan bagi kalian yang baru mengetahuinya sekarang yah. :)


1 komentar:

Posting Komentar