Twitter

Kamis, 03 Mei 2012

Balasan Kasihku Kepada Ibu

Ingatkah kita, apa saja yang telah Ibu berikan kepada kita? Apakah bisa kita menghitung semua kasihnya? Tentunya sangat banyak, dan semua kasihnya takkan mampu kita bayar dengan apapun.
Ibu yang telah mengandungku sembilan bulan lamanya. Membawaku kemanapun Ia pergi. Tanpa mengeluh, rahimnya menjadi tempat yang nyaman, yang selalu Ia jaga hingga aku terlahir ke dunia. Setelah aku terlahir, Ia membesarkanku, mengurusi segala keperluanku. Sungguh takkan bisa terhitung besar kasih sayangnya.
Kini aku telah beranjak dewasa. Selalu berharap aku akan mampu membuatnya bangga. Banyak masa – masa saat aku masih kecil dulu, yang selalu mengingatkanku pada pengorbanannya. Namun tak pernah kulihat ekspresi penyesalan di raut wajahnya.
Terkadang perhatian, perlakuan, dan cara berbicaranya masih sama seperti saat aku masih kecil dulu, karena aku tahu bahwa kasih ibu tak pernah berubah kepada anaknya.
Aku selalu berusaha membahagiakannya. Menjadi yang terbaik dan memberikan apa yang Ia suka. Membantunya membereskan rumah, memotong rumput di halaman, mengantarnya berbelanja, adalah kegiatan yang sangat kunikmati saat ini bersamanya. Terlihat begitu bahagianya Ibu saat bersamaku. Hanya dua hari dalam seminggu aku bisa bersamanya, karena kegiatan kuliah yang sedang kujalani.
Ingin rasanya aku selalu bersamanya setiap hari. Memberikan waktu yang lebih untuk berbakti kepadanya.
Jika aku lulus dan telah bekerja nanti, ingin kuberikan sesuatu yang dapat membahagiakannya. Mewujudkan impiannya selama ini. Aku ingin memberangkatkan Ibu ke Tanah Suci Makkah. Amiin..

0 komentar:

Posting Komentar