Twitter

Kamis, 03 Mei 2012

Cinta Tanpa Batas

Kita hidup di dunia ini, pasti pernah merasakan cinta. Cinta bukan hanya kepada lawan jenis, melainkan kepada Ibu, Ayah, dan cinta yang harus kita utamakan yaitu kepada Sang Maha Pencipta.
Cinta kepada Tuhan sudah tentu harus diutamakan. Di samping itu, terkadang kita terlarut dalam cinta kepada lawan jenis. Berawal dari rasa saling tertarik, saling menyukai, sampai saling mencintai satu sama lain. Rasa itu kemudian dapat menjadikan seseorang lupa akan rasa cinta yang harusnya lebih diutamakan.
Ketika cinta berada pada masa – masa manis, dimana seseorang merasa nyaman, senang bila diperhatikan kekasihnya, jalan berdua, menghabiskan waktu bersama, sehingga sering kali rasa cintanya itu mengutamakan kekasih di atas segalanya. Namun ada kalanya jika suatu saat kita mengalami suatu keadaan dimana kekasih yang dulu selalu mengasihi, membuat hati berbunga – bunga, kini ia menjadi sosok yang tak lagi seperti itu, seiring berjalannya waktu. Bila pahitnya berakhir dengan perpisahan, siapa yang menjadi sosok pengantinya? Siapa yang mampu meredakan semua kegelisahan dan kegundahan itu? Tentunya kita butuh dukungan dan perhatian, bukan?
Kita harus sadar, bahwa Tuhan selalu bersama kita. Itulah sebabnya mengapa kita tidak boleh mencintai seseorang atau sesuatu melebihi rasa cinta kita kepada Tuhan. Tuhan akan senantiasa membimbing, menemani, dan menerangkan pikiran jika kita mencintaiNya melebihi rasa cinta kita kepada yang lainnya.
Mencintai Tuhan dapat kita tunjukkan dengan cara beribadah, selalu mengingatNya, menjalani perintahNya, dan menjauhi segala yang dilarangNya.
Kita hidup di dunia ini terkadang melupakan tentang tujuan kita hidup, kewajiban, bahkan terlupa akan kebesaran Sang Pencipta yang telah menciptakan semesta alam serta seluruh isinya. Kita sering melupakan kewajiban sebagai khalifah di muka bumi ini karena sibuk mengurusi masalah duniawi. Namun kita harus ingat, semua akan diperhitungkan untuk melanjutkan ke tahap kehidupan setelah kematian, kepada kehidupan yang abadi, yaitu di alam akhirat.
Dengan mencintai Tuhan, hidup kita akan terasa lebih tentram, damai, serta terarah. Maka kita semua harus mengutamakan cinta kepada Tuhan yang telah menciptakan kita semua.

0 komentar:

Posting Komentar