Twitter

Jumat, 09 Maret 2012

Bagi Saya Musik dan Teknologi Itu Berdampingan



Mengapa saya katakan demikian? Karena itulah yang saya rasakan. Sedikit ingin bercerita dan menuangkan pengalaman pribadi dalam blog ini.
Saat ini saya sedang menjalani proses perkuliahan semester 4 di Universitas Gunadarma, fakultas Ilmu Komputer, jurusan Sistem Informasi. Banyak hal yang saya tak sangka sebelumnya, dari hobi dan cita-cita saya sejak kecil ingin menjadi musisi, berbagai kegiatan bermusik yang pernah saya lakukan, seperti mengikuti festival band, mengisi acara di sebuah kafe, pernikahan, dan tak jarang mendapatkan penghargaan.
Ketika saya menginjak kelas 3 SMA semua keadaan itu sedikit berubah. Sejenak saya lepaskan kegiatan-kegiatan tersebut yang mungkin akan menyita waktu dan pikiran saya untuk fokus dalam belajar, karena akan menghadapi ujian. Memvakumkan diri dalam bermusik bukanlah niat saya untuk meninggalkanya, karena saya masih berambisi untuk menjadi musisi.
Masa ujian SMA telah dilewati(ketika para siswa sibuk menyiapkan diri untuk tes masuk perguruan tinggi, PMDK(Penelusuran Minat dan Kemampuan), dan sebagainya. Saatnya saya membuka mata untuk memikirkan jalan mana yang akan saya tempuh untuk kelanjutan karir dan kehidupan saya kelak. Tanpa pikir panjang, saya memutuskan untuk mengikuti program PMDK dari suatu Perguruan Tinggi Negeri(masih untuk mengejar impian saya sebagai musisi), yaitu jurusan Seni Musik. Berbagai berkas seperti prestasi saya di bidang musik, juga prestasi akademik saya lampirkan kedalamnya. Mengikuti tes bakat di PTN tersebut saya lewati dengan rasa optimis.
Sampai saatnya ketika eksekusi penerimaan mahasiswa melaui jalur PMDK akan dilakukan, pihak PTN tersebut menghubungi saya dan memberitahukan bahwa nilai tes bakat saya lakukan sudah memenuhi kriteria, namun berkas saya tidak ada di jurusan tersebut, kemungkinan besar salah memasukan berkas tersebut ke jurusan lain. Kesalahan tersebut(entah kesalahan guru BK dalam penyerahan berkas, atau dari pihak PTN) membuat saya sangat kecewa.
Pikirkan lagi dengan matang. Bermusik bukan satu-satunya karir yang bisa saya geluti nantinya. Masih banyak kesempatan untuk mensukseskan diri, pandai-pandailah memilih. Itulah yang selalu diingat dari ucapan Ibu saya.

Suatu saat saya mendapat undangan beasiswa dari Universitas Gunadarma, dari hasil tryout yang dilakukan di sekolah saya, kebetulan saya mendapat peringkat 5 besar. Setelah saya cari tahu tentang Universitas ini, ternyata saat itu menduduki peringkat 5 se-Indonesia. Hal itu membuat saya tertarik, dan Ibu saya pun mendukung untuk mengambil beasiswa tersebut. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk mengambil jurusan sitem informasi ini untuk kemudian saya jadikan sebagai wadah dalam mencari ilmu untuk kehidupan saya dihari kemudian. Beasiswanya berupa potongan biaya yang cukup besar, sangat membantu untuk lebih meringankan pengeluaran orang tua saya.

Kini dapat saya simpulkan sendiri dari pengalaman yang saya dapatkan. Begitu banyak pelajaran tentang maksud dari kegagalan. Saya sangat merasakan bahwa kegagalan memang suatu keberhasilan yang tertunda. Mungkin Tuhan telah menujukkan jalan yang lebih baik untuk saya. Bukan hanya dari kemampuan yang dimiliki, keberhasilan itu dapat diperoleh, tetapi dari potensi dan kemauanlah kita dapat menggapai harapan.
Sekarang, bermusik saya jadikan sebagai hiburan mengisi waktu dikala menemukan kejenuhan. Kendati demikian, saya pun tidak tahu apa rencana Allah ke depannya. Bisa jadi, saya akan bermusik kembali setelah lulus, atau tetap menjadikan musik sebatas hiburan dan bukan sebagai tempat mencari uang.
Itulah yang saya rasakan, bahwa musik dan teknologi memanglah berdampingan.

0 komentar:

Posting Komentar