Twitter

Rabu, 28 Maret 2012

Resume Perilaku Produsen (Kelompok 3)

Diskusi Mengenai “Perilaku Produsen” telah berlangsung dengan lancar di kelas 2KA01 pada tanggal 21 Maret 2012, yang dilakukan oleh kelompok 3. Dari diskusi tersebut banyak pelajaran yang dapat kita simpulkan, baik dari jawaban-jawaban kelompok 3 hingga pembahasan kembali oleh Ibu Ira Phajar Lestari selaku dosen pembimbing mata kuliah Teori Organisasi Umum 2 di kelas kami. Bagi yang ingin membaca dahulu materi tentang “Perilaku Produsen” dapat dilihat di sini.
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan dan pembahasan mengenai pertanyaan yang diajukan kepada kelompok 3:

1. Fildzah Zafrina
Apa tanggapan kalian mengenai produsen makanan yang belaku curang seperti memakai barang-barang tidak lazim, contohnya memakai Boraks untuk menimalisasikan pengeluaran
     Pembahasan:
Kembali lagi kepada hati nurani masing-masing. Sebagai produsen yang ingin memiliki nilai perusahaan yang baik, pasti akan mengikuti prosedur yang sesuai dengan kelayakan dan berlaku jujur. Untuk para produsen nakal yang berlaku curang, suatu saat perbuatannya akan berdampak pada usahanya sendiri, karena cepat atau lambat konsumen akan mengetahuinya, baik dari segi rasa, fisik, sampai dampak pada kesehatan konsumen. Hal yang paling penting pada saat ini adalah, kejelian konsumen dalam membeli makanan, karena dengan pandai menilai makanan yang akan dibeli, kita akan lebih terhindar dari perilaku curang produsen.
   
2. Syifa rizky Amanda
Bagaimana pendapat kelompok kalian tentang banyaknya fenomena yang terjadi bahwa ada perbedaan pelayanan yang diberikan oleh produsen kepada konsumen dengan strata sosial yang berbeda? Apakah hal itu diperbolehkan terjadi? Misalnya saja pada strata sosial yang lebih tinggi akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
Pembahasan:
Di dalam bidang tertentu memang terdapat perlakuan yang berbeda dalam pelayanannya, contohnya dalam bidang perbankan. Di sana kita dapat melihat bagi nasabah prioritas, mereka akan ditempatkan pada suatu ruangan khusus untuk melakukan transaksi. Tentunya dengan syarat tertentu. Tetapi pada segi pelayanan, pihak bank tidak merendahkan atau membeda-bedakan pelayanan berdasarkan strata sosial, siapa saja yang datang akan dilayani dengan perlakuan yang sama, tentunya bagi yang berkepentingan. Jadi, pembedaan pelayanan ada syaratnya, tidak karena strata sosial maka mereka bisa merendahkan atau mengebelakangkang pelayanannya. 

3. Rezah Zulfikar
Bagaimana tanggapan produsen untuk menyiasati kenaikan harga. Misalnya kenaikan harga BBM? Apakah dengan mengurangi kualitas barang produksinya tanpa menaikkan harganya?
Pembahasan:
Produsen pasti memiliki perhitungan. Apabila harga BBM naik, maka mereka akan menaikkan harga barangnya. Otomatis semua produsen pun akan melakukan hal yang serupa karena tidak mau rugi. Konsumen cenderung lebih mementingkan kepuasannya. Apabila kualitas diturunkan, maka tingkat kepuasannya pun akan menurun juga. Bisa jadi mereka akan kecewa dan melirik ke produk lain. Berbeda dengan produsen rumahan, seperti penjual makanan gorengan. Apabila takut konsumennya mengeluh dengan harga yang naik, mereka dapat mesiasatinya dengan mengurangi ukuran gorengan yang mereka jual, namun pada segi rasa tidak dikurangi agar konsumen tetap merasa puas. Jadi, mengurangi kualitas bukanlah cara yang benar. Produsen harus pandai membaca karakter konsumen agar produksinya tetap disukai dan nilai perusahaan terus meningkat.

0 komentar:

Posting Komentar